1,897 total views, 2 views today
- 11 Desa Berpotensi Zero Stunting Ikuti Verifikasi dan Validasi Tim Pokja Balanting.
Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi pada awal Juli 2024 tadi, ke 11 desa tersebut, satu desa diantaranya sudah tidak lagi terdapat balita stunting, yaitu di Desa Lok Batung, Kecamatan Paringin.
PARINGIN, Mercubenua.net – Melalui inovasi dan kolaborasi bersama seluruh pihak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan mendorong terwujudnya desa bebas stunting (zero stunting) melalui program BALANTING (Balangan Lawan Stunting).
Dalam kesempatan Gebrakan Inovasi dan Kolaborasi yang dilakukan Pemkab Balangan beberapa waktu lalu, PT Adaro Indonesia juga turut dalam komitmen Balangan Melawan Stunting.
Hasil elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) bulan Februari dan Juni 2024, tim Pokja Balanting yang terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan, Baperinda, DP3APPKBPMD, tim Satgas Stunting Kabupaten dan Adaro Group telah melakukan verifikasi dan validasi terhadap 11 desa yang dinilai berpotensi bebas stunting.
Diantaranya Desa Lok Batung, Murung Ilung, Lamida Bawah, Tarangan, Suryatama, Puyun, Gunung Riut, Aniungan, Kasai, Tariwin dan Lampihong Kanan.
Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi pada awal Juli 2024 tadi, ke 11 desa tersebut, satu desa diantaranya sudah tidak lagi terdapat balita stunting, yaitu di Desa Lok Batung, Kecamatan Paringin.
Kemudian ada tiga desa yang memiliki 1 balita stunting yaitu Desa Aniungan, Murung Ilung dan Tariwin. Balita stunting yang tersisa di desa tersebut memiliki penyakit penyerta yang memerlukan penanganan intensif dalam waktu kurang lebih 3-6 bulan.
Selanjutnya ada dua desa yang masing-masing memiliki 2 kasus stunting, yaitu Desa Puyun dan Kasai. Balita stunting yang tersisa di masing-masing desa tersebut juga memiliki penyakit penyerta yang memerlukan penangan intensif dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
Terhadap balita-balita tersebut, Pemkab Balangan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten setempat mengarahkan agar dilakukan pemeriksaan lebih mendalam dan tata laksana gizi secara teratur.
Kepala Dinas Kesehatan Balangan melalui Kepala Bidang Kesmas, Ainun Faridah mengatakan pihaknya akan terus melakukan intervensi dan pendampingan terhadap kepada keluarga balita stunting agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat dan terukur.
”Ini berkat komitmen dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Kita terus berupaya untuk melakukan intervensi dan pendampingan kepada keluarga balita stunting,” kata Ainun Faridah, beberapa waktu lalu di Paringin.
Ia berharap kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan tersebut dapat mewujudkan Kabupaten Balangan bebas dari stunting dan menjadi kabupaten yang sehat serta sejahtera bagi seluruh masyarakatnya. (mer/din)