234 total views, 1 views today

“Kita khawatir orang-orang golongan menengah keatas akan lari ke retail modern. Secara pribadi sampai kapanpun kita tidak sepakat ritel modern ada di Tabalong”, ujarnya.
TANJUNG, Mercubenua.net – Upaya Ritel Modern untuk bisa masuk ke Kabupaten Tabalong mendapat penolakan.
Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabalong Mursalin menegaskan, pihaknya tidak sepakat jika ritel modern diberikan ruang di Bumi Sarabakawa. Ia lebih menyarankan Pemerintah agar fokus menghidupkan potensi UMKM lokal.
Menurutnya pengusaha lokal dan UMKM yang ada di Kabupaten Tabalong tidak kalah dengan retail modern. Ia mengkhawatirkan kehadiran ritel modern bisa menghambat perkembangan UMKM.
“Pemerintah Daerah kita kan fokus membangun perekonomian masyarakat melalui Bumdes dan UMKM Lokal”, kata Mursalin kepada sejumlah wartawan, beberapa waktu lalu.
Secara bisnis, politisi Nasdem tersebut menilai keberadaan ritel modern tidak menguntungkan dalam jangka panjang. Dirinya melihat potensi persaingan usaha yang tidak seimbang jika ritel modern diberi ruang.
“Kita khawatir orang-orang golongan menengah keatas akan lari ke retail modern. Secara pribadi sampai kapanpun kita tidak sepakat ritel modern ada di Tabalong”, ujarnya.
Terpisah, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Tabalong meminta pelaku usaha lokal untuk melakukan pembenahan.
Hal tersebut adalah salah satu kesempatan yang diberikan pemda untuk memberikan peluang kepada pelaku usaha lokal agar dapat berjaya di daerah sendiri.
Pasalnya, sejak Tahun 2015 hingga sekarang ritel modern nasional terus berupaya untuk beroperasi di Kabupaten Tabalong. Namun Pemerintah Kabupaten Tabalong hingga kini masih enggan memberikan peluang.
Pemerintah Kabupaten Tabalong meminta pengelola minimarket dan toko sembako lokal termasuk Perumda dan Bumdesmart agar membenahi diri. Mulai dari meningkatkan tampilan hingga pelayanan. Pemda ingin pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Tabalong bisa bersaing sesuai dengan kemajuan zaman. (din)