342 total views, 1 views today

“Manugal ini dilakukan secara bergantian disetiap ladang masyarakat yang memiliki lahan. Manugal ini mencerminkan kerjasama dan gotong royong untuk kesejahteraan bersama”, ujar Rusmadi.
TANJUNG, Mercubenua.net – Manugal merupakan menanam padi secara tradisional dengan menggunakan kayu yang dibuat seperti alu yang dilancipkan ujungnya untuk tujuan dapat membuat lubang (Umang,red) di tanah dengan cara dihentakan. Dan biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki karena tenaganya lebih kuat.
Sementara kaum perempuan beriringan dibelakangnya mengisi Umang tersebut dengan bibit benih padi yang sudah disiapkan. Termasuk anak-anak pun boleh turut dalam mengisi Umang.
Kebudayaan Manugal tersebut, turun-temurun dari tahun ke tahun khususnya dikawasan pegunungan masih tetap lestari dilaksanakan warga disana dalam melakukan penanaman padi pada musimnya.
Ketua Lembaga Aspirasi Pemuda Daerah, Hormansyah didampingi Ketua RT 10 Desa Wayau Rusmadi yang turut menjadi peserta Pawai Budaya Sarabakawa dari Sadewa dengan memperagakan budaya Manugal mengungkapkan kebiasaan ini dilakukan secara gotong royong oleh sesama masyarakat di suatu wilayah dilahan yang berbeda dan bergantian.
“Cara ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat dalam satu wilayah, dengan cara bergantian atau saling balas membalas”, ujar Hormansyah.
Sementara, Ketua RT 10 Desa Wayau Rusmadi menyebutkan Budaya Manugal ini mencerminkan hubungan silaturahmi sesama masyarakat untuk saling membantu dan meringankan beban sesama.
“Manugal ini dilakukan secara bergantian disetiap ladang masyarakat yang memiliki lahan. Manugal ini mencerminkan kerjasama dan gotong royong untuk kesejahteraan bersama”, ujar Rusmadi.
Diketahui, peragaan Budaya dan Kebiasaan Manugal dari Sadewa berhasil menjadi juara pertama dalam Gelaran Pawai Budaya Sarabakawa yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong, beberapa waktu lalu, di Pendopo Bersinar sampai Tabalong Expo Center.
Pawai Budaya Sarabakawa 2022 merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke – 57 Kabupaten Tabalong.
Sebelumnya Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani memandang keberagaman budaya yang ada di Kabupaten Tabalong adalah salah satu kekuatan untuk memajukan daerah. (mer/din)