Pemkab Tabalong Launching Program Gema Jalin Smart

 296 total views,  5 views today

Gambar: Prokopim Setda Tabalong

“Saya berharap kegiatan Jum’at Bersih ini benar-benar bisa dilaksanakan secara rutin setiap bulannya,” tegas H Fani.

TANJUNG, Mercubenua.net – Sebuah aksi kolaborasi mewujudkan daerah yang bersih, hijau dan smart, Pemerintah Kabupaten Tabalong melaunching Program Gema Jalin Smart (Gerakan Masyarakat Jaga Lingkungan).

Program Gema Jalin Smart merupakan suatu inovasi Pemkab Tabalong untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Bupati Tabalong Ir H M Noor Rifani (H Fani) menyebutkan Gema Jalin Smart menjadi salah satu langkah dalam penanganan persoalan lingkungan, terutama permasalahan pengelolaan sampah.

“Oleh karena itulah maka Pemerintah Kabupaten Tabalong meluncurkan Program Gerakan Masyarakat Jaga Lingkungan (Gema Jalin Smart) melalui gerakan Jum’at Bersih,” kata H Fani, dalam sambutan Launching Program Gema Jalin Smart di Pendopo Bersinar, Jum’at (9/5/2025)

H Fani menjelaskan Gerakan Ju’mat Bersih wajib dilaksanakan pada minggu pertama setiap bulan. Adapun yang dilakukan ialah melaksanakan aksi bersih-bersih lingkungan di tempat kerja, rumah dan sekolah.

Kemudian melakukan aksi pilah dan olah sampah langsung dari sumbernya, baik di rumah, kantor dan sekolah.

Selain itu, juga wajib melakukan pemilahan terhadap sampah menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik, anorganik dan residu.

Program Gema Jalin Smart melalui Gerakan Jum-at Bersih mewajibkan untuk mengolah sampah organik di rumah, kantor dan sekolah dengan metode sederhana seperti dibuat menjadi kompos menggunakan komposter sederhana atau langsung dengan lubang di tanah.

Termasuk juga agar memilah dan mengumpulkan sampah anorganik seperti kertas, kardus, botol/kemasan plastik, logam, kaca dan lainnya yang bernilai ekonomi di lingkungan masing-masing.

Serta menyumbangkan atau menabung sampah anorganik yang terpilah dan bernilai ekonomi ke Bank Sampah terdekat.

H Fani meyakini langkah-langkah tersebut akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pengelolaan sampah.

“Saya berharap kegiatan Jum’at Bersih ini benar-benar bisa dilaksanakan secara rutin setiap bulannya,” tegas H Fani.

Pasalnya, persoalan lingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah akan muncul akibat sampah yang tidak terkelola dengan benar. Tidak saja mencemari lingkungan tetapi juga akan berdampak terhadap permasalahan kesehatan.

Diketahui, tahun 2025, Pemerintah telah menetapkan target Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% dan menargetkan Nol Sampah, Nol Emisi di tahun 2050.

Mewujudkan target-target tersebut diperlukan kinerja optimal dan kolaborasi seluruh pihak. Mulai dari pemerintah daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pihak swasta, akademisi, sektor informal, asosiasi hingga elemen masyarakat lainnya. (mer/din)