Diskusi Publik Fosil: Tabalong Perlu Siapkan Masa Depan Ekonomi di Luar Tambang

 1,677 total views,  3 views today

“Sektor pertambangan diharapkan memberi dampak yang besar, tidak saja saat ini namun pada masa akan datang,” imbuhnya.

TANJUNG, Mercubenua.net – Pemerintah Daerah (Pemda) Tabalong diharapkan bisa mempersiapkan penopang ekonomi daerah selain dari sektor pertambangan.

Pertambangan yang beroperasi di Bumi Sarabakawa diminta berkoordinasi dengan semua lini pemda untuk turut dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dukungan terhadap ekonomi non tambang.

Hal tersebut merupakan sejumlah rekomendasi yang disampaikan usai Diskusi Publik yang dilaksanakan oleh Forum Silaturahmi Insan Lingkungan (Fosil) di Cafe Titik Koma, Kelurahan Agung Kecamatan Tanjung, beberapa waktu lalu.

Selain kepada Pemda dan Perusahaan Tambang yang ada di Bumi Sarabakawa, Diskusi Publik soal “Pertambangan di Kabupaten Tabalong, Saat ini dan Masa Depan” juga menyampaikan beberapa rekomendasi terhadap Perusahaan Tambang yang belum operasi, Akademisi hingga Kelompok Masyarakat.

Para akademisi dan Perusahaan Tambang yang tidak operasi didorong agar bisa bersama-sama melakukan pendampingan untuk menemukan solusi guna menopang perkonomian daerah.

Masyarakat juga diingatkan bisa berjalan bersama pemda dan perusahaan dalam mendukung penyelamatan ekonomi daerah selain dari sektor pertambangan.

Akhmad Rusmadi, Ketua Panitia Pelaksana Diskusi Publik Forum Silaturahmi Insan Lingkungan (Fosil) menyampaikan rekomendasi tersebut menjadi pemikiran bersama terhadap Kabupaten Tabalong saat ini dan akan datang.

Lanjutnya, Fosil berharap Pemda dan pelaku tambang seyogyanya bisa bahu-membahu mendukung lahirnya penopang ekonomi daerah selain yang bersumber dari sektor tambang.

“Sejak dini semestinya Pemda dan Pelaku Pertambangan mulai merencanakan ketahanan ekonomi daerah, sehingga pada masa mendatang tidak tergantung lagi pada sektor Pertambangan,” kata Rusmadi didampingi, Sekretaris Fosil, Erwan Susandi, Selasa (29/7/2025).

“Lakukan pencetakan tenaga kerja terampil yang kompeten di bidangnya, laksanakan program sesuai dengan potensi wilayah untuk mengentaskan kemiskinan seperti kegiatan Ketahanan Pangan, Wirausaha, UMKM hingga Pariwisata. Termasuk, mendorong Pemda untuk mengambil peluang memanfaatkan sebaik-baiknya lahan pasca tambang,” tambahnya.

Memang tidak bisa dipungkiri, hadirnya dunia pertambangan membawa dampak sosial yang tidak bisa dihindarkan, baik dari sisi positif pun negatif.

Ia menyebutkan kehadiran pertambangan memberikan manfaat nyata mulai dari penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan, peningkatan pendidikan dan kesehatan hingga pembangunan infrastruktur. Namun, juga muncul ketimpangan ekonomi masyarakat, terjadi pergeseran sosial-budaya hingga konflik lahan.

“Sektor pertambangan diharapkan memberi dampak yang besar, tidak saja saat ini namun pada masa akan datang,” imbuhnya.

Rusmadi menegaskan Forum Silaturahmi Insan Lingkungan atau Fosil ini merupakan sebuah wadah kebersamaan yang lahir dari kepedulian terhadap kondisi Tabalong di masa kini dan masa depan.

Meskipun para anggotanya berasal dari latar belakang dengan ide dan gagasan yang beragam, forum ini menyatukan mereka dalam satu ikatan silaturahmi yang erat, tanpa terikat pada visi dan misi tertentu.

Bukan sebagai cabang maupun pusat dari organisasi lain, forum ini berdiri sebagai ruang terbuka bagi siapa saja yang mencintai lingkungan dan menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian.

Di sinilah (Fosil) semangat kolaborasi tumbuh, bukan karena kesamaan pandangan, tetapi karena kesamaan kepedulian dan keinginan untuk terus menjaga Tabalong tercinta secara bersama-sama dengan mengedepankan kedamaian. (mer/din)