552 total views, 18 views today
“Rencana kerja yang akan dilaksanakan perlu kolaborasi, sinergi seluruh tim yang terlibat langsung ataupun yang tidak langsung yang akan disatukan untuk progres percepatan penurunan stunting ini,” katanya.
TANJUNG, Mercubenua.net – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong meningkatkan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aston Tanjung City Hotel, Senin (01/09/2025).
Kepala DP3AP2KB Tabalong, Ach Rahadian Noor mengatakan, pertemuan ini dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergi antar anggota TPPS dalam percepatan penurunan stunting.
Termasuk untuk melakukan evaluasi terhadap capaian program penurunan stunting Tabalong.
Pertemuan koordinasi ini juga untuk melakukan identifikasi kendala atau hambatan pada lelaksanaan program di lapangan dan merumuskan rencana tindak lanjut peran masing-masing sektor berjalan optimal.
Lanjut Rahadian, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Tabalong turun menjadi 18,1 persen mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dari tahun sebelumnya.
Namun pada tahun 2024 berdasarkan hasil SSGI mengalami kenaikan prevalensi stunting menjadi 23,1 persen sehingga terjadi kenaikan sebesar 5 persen.
“Ini peringatan penting bagi semua pihak khususnya TPPS Tabalong untuk membalikkan tren kenaikan tersebut agar target nasional tetap dapat dicapai,” jelasnya.
Sementara, Bupati Tabalong, Ir HM Noor Rifani yang membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa penanganan stunting perlu ada rencana kerja yang akan dilaksanakan dengan saling berkolaborasi.
“Rencana kerja yang akan dilaksanakan perlu kolaborasi, sinergi seluruh tim yang terlibat langsung ataupun yang tidak langsung yang akan disatukan untuk progres percepatan penurunan stunting ini,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan progres percepatan penurunan stunting ini dengan program-program yang riil seperti menyiapkan bibit tanaman bergizi yang ditanam di pekarangan rumah.
“Ini yang akan kami lakukan nanti sehingga di halaman-halaman rumah masyarakat ada tanaman bergizi untuk membantu gizi anak-anak,” lanjut Bupati.
Selain itu pihaknya juga akan menghidupkan kembali orang tua asuh untuk stunting dengan melibatkan dunia usaha, SKPD, camat maupun Kades untuk memberikan bantuan
“Nanti mereka ini menyerahkan langsung dan disampaikan laporannya. Jadi ini ada ikatan batin antara yang memberi bantuan atau orang tua asuh dengan anak yang diasuh,” ujar sosok yang akrab disapa H Fani ini.
“Tentu saya akan memantau, mengawal dan memastikan bahwa exenplan (rencana kerja) ini bisa berjalan dengan maksimal,” tambahnya. (mer/din)