611 total views, 5 views today
“Harapan kawan-kawan (IGTKI), sebagian guru TK yang belum menerima insentif dapat segera mendapatkannya. Hal ini akan kami bahas lebih lanjut secara internal,” tegas Hasbi.
TANJUNG, Mercubenua.net – Nasib Guru Taman Kanak-Kanak yang sudah memberikan pengabdian puluhan tahun diceritakan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabalong.
Hal tersebut disampaikan Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Tabalong, Zailani, dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD Tabalong, di Gedung di Setwan setempat, Jum’at kemaren.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, pertama nasib guru honor TK di Kabupaten Tabalong baik Negeri atau Swasta,” ujar Zailani dihadapan Komisi I DPRD Tabalong.
Zailani menekankan, pihaknya sangat berharap status guru-guru TK bisa dilakukan pengangkatan, terutama bagi guru honor yang sudah lama melakukan pengabdian.
Terlebih lagi, lanjut Zailani Sekolah TK saat ini juga merupakan salah satu pendidikan formal.
“Selain guru TK juga ada Tenaga Tekhnis (Operator), kami berharap itu dilakukan pengangkatan khususnya bagi guru honor yang sudah lama sekali mengabdi,” katanya.
“Ada yang sudah 32 tahun (mengabdi), ada yang sisa 3 tahun lagi pensiun,” tambah Zailani.
Selain itu, Zailani juga menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya ke DPRD Tabalong bertujuan untuk mendorong agar seluruh guru TK dapat menerima dana insentif.
Sebab, hingga kini masih ada guru TK yang belum menikmati manfaat insentif tersebut.
“Hal lain yang dirasa perlu terkait insentif. Karena guru TK ada beberapa yang sudah lulus P3K, dan insentif tersebut tidak dipindahkan ke guru lain meski sudah lama mengajar,” tandasnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar para Kepala Sekolah (Kepsek) TK Negeri di Tabalong mendapatkan Kendaraan Dinas.
Menanggapi keluh kesah tersebut, Ketua Komisi I DPRD Tabalong, H Akhmad Helmi memberikan apresiasi kepada Guru TK telah memberikan pengabdian yang sangat lama.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi I DPRD Tabalong mendorong Pemerintah Daerah agar dapat mengupayakan guru-guru honor masuk dalam P3K.
“Mereka (Guru TK) luar biasa, pengabdiannya 20-30 tahun bahkan ada yang menjelang pensiun,” terang Helmi.
“Yang mereka minta itu status, ada status apakah dari Pemerintah Daerah sebagai penghargaan pengabdian mereka selama ini,” tambah Helmi.
Disisi lain, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tabalong, H Hasbi membenarkan kedatangan IGTKI ke DPRD Tabalong menyampaikan permintaan mereka (Guru TK) Non ASN yang belum menjadi Pegawai P3K.
“Mereka menanyakan nasib mereka yang belum masuk dalam R3 (Kode Honorer) maupun R4. Artinya mereka tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti tes P3K tahap I dan II,” terang Hasbi.
Terkait dana insentif guru, ia mengungkapkan Disdikbud Tabalong juga menyerahkannya Rp. 1 juta bagi Guru TK dan Rp. 1,3 juta untuk Guru SD dan SMP.
“Harapan kawan-kawan (IGTKI), sebagian guru TK yang belum menerima insentif dapat segera mendapatkannya. Hal ini akan kami bahas lebih lanjut secara internal,” tegas Hasbi.
Ia menambahkan pada Anggaran Perubahan 2025, pihaknya juga mengusulkan 35 unit kendaraan dinas bagi para Pengawas Sekolah TK, SD, SMP dan PAI serta guru Kepsek TK Pembina. Termasuk bagi guru Kepsek di Sekolah Terpencil.
Ia menambahkan, melalui BPKSDM dan BPKAD Tabalong, Pemerintah Daerah akan mengangkat honorer R3 menjadi Pegawai P3K paruh waktu. Sedangkan tenaga honor R4 masih dalam pertimbangan dan perhitungan sambil menunggu perkembangan dari BKN (Nadan Kepegawaian Negara).
“Mudahan kawan-kawan honor R4 bisa diakomodir, khususnya bagi yang memiliki masa kerja sudah diatas 20 tahun,” pungkasnya. (mer/din)