37 total views, 37 views today
“Kita (Disdikbud) juga termasuk menjadi SKPD yang dinilai tahun ini, Tahun sebelumnya nilai (kinerja) 87,” kata Hasbi usai FKP.
TANJUNG, Mercubenua.net – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tabalong menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, Senin (15/9/2025).
Dalam FKP tersebut Disdik Tabalong bersama K3S dan Pemgawas SD SMP, MKKS, Himpaudi, PGRI hingga Satuan Pendidikan Non Formal melaksanakan dialog dan diskusi berbagai opini yang diperlukan dalam upaya peningkatan pelayanan publik. Termasuk melakukan evaluasi pendidikan selama ini.
Plt Kepala Disdikbud Tabalong. H Hasbi mengatakan FKP menjadi salah satu usaha melalui penyerapan aspirasi soal perbaikan pelayanan kepada masyarakat dan tenaga didik.
Hasbi menegaskan termasuk sebagai SKPD yang menjadi penilaian kinerja penyelanggaraan pelayanan publik oleh Kemenpan RB, Disdikbud harus segera berbenah.
“Kita (Disdikbud) juga termasuk menjadi SKPD yang dinilai tahun ini, Tahun sebelumnya nilai (kinerja) 87,” kata Hasbi usai FKP.
Ia mengungkapkan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian ialah masalah SDM yang dinilai masih kurang.
Salah satunya pada pelayanan satu pintu Disdikbud, yang mana hingga saat ini masih menempatkan 2 petugas saja.
“Termasuk di bidang-bidang juga perlu pembenahan,” ucap Hasbi.
Lanjutnya, salah satu pelayanan yang cukup krusial pada Disdikbud ialah soal pelayanan data Dapodik (Data Pokok Pendidik).
Pasalnya, sampai sekarang tenaga operatornya masih 1 orang, sementara harus menghandel sekitar 3000-an guru di Tabalong.
Operator ini bertugas memastikan keakuratan dan kelengkapan data di sistem Dapodik, yang meliputi penginputan data profil sekolah, peserta didik, dan guru, serta melakukan validasi, perbaikan, dan sinkronisasi data ke server pusat secara berkala. Termasuk urusan sertifikasi hingga kenaikan pangkat.
“Kita akan perbaiki, kami akan membagi Dapodik ini 3 sampai 4 operator. Operator Dinas satu, TK satu, SD satu dan SMP satu. Jadi lebih mudah,” tukas Hasbi.
Perbaikan layanan Disdikbud juga menyasar kepada kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan
“Misalnnya kalau ada masyarakat mau pindah atau mutasi, inikan harus ada rekomendasi dari dinas,” jelasnya.
“Termasuk ingin mendirikan lembaga pendidikan seperti PAUD, layanan rekomendasinya dari Disdikbud,” tambahnya.
Ia berharap FKP ini bisa menjadi momentum seluruh pihak berkepentingan agar dapat menumbuhkan budaya kerja yang cepat, efesien, mudah, transparan hingga akuntabel.
Diketahui, sejauh ini dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan, Disdikbud Tabalong telah mengaktifkan layanan terpadu satu pintu. Termasuk melaksanakan pelayanan secara online.
Melalui terobosan-terobosan itu, para kepala sekolah dan guru sudah tidak perlu lagi berbondong-bondong datang ke kantor dinas, sehingga bisa lebih maksimal memberikan pembelajaran kepada anak-anak sekolah. (mer/din)