238 total views, 1 views today

“Intinya warga ingin air di lahan lebak Ampukung itu bisa dikendalikan. Entah itu dibangunkan parit atau pintu air atau apalah namanya, yang penting airnya bisa dikendalikan dan petani bisa tanam setidaknya dua kali dalam setahun”, tambah Ribhan.
TANJUNG, Mercubenua.net – Warga Desa Ampukung di Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong melakukan urunan untuk menyediakan lahan di Kawasan Lebak Ampukung guna dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tabalong.
Penghibahan lahan kepada Pemda Tabalong tersebut adalah upaya masyarakat Ampukung dan sekitar untuk mengoptimalkan keberadaan sawah di lahan lebak Ampukung dalam memaksimalkan usahatani padi bagi warga.
Kepala Desa Ampukung Ahmad Ribhan, dalam kesempatan mengikuti reses II Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabalong Hudianor disalah satu rumah warga di Desa Ampukung beberapa waktu lalu mengatakan, urunan yang dilakukan warga tersebut untuk untuk mendukung upaya Pemkab Tabalong dalam mengoptimalisasi lahan lebak Ampukung.
Pasalnya, menurut Ribhan jika lahan lebak tersebut berhasil dioptimalisasi akan sangat berpotensi meningkatkan produksi padi bagi petani di wilayah selatan Kabupaten Tabalong khususnya di Desa Ampukung dan sekitarnya.
Ahmad Ribhan mengungkapkan upaya optimalisasi lahan lebak Ampukung sebelumnya terkendala karena Pemda belum memiliki lahan di kawasan tersebut, padahal dana untuk kegiatan tersebut sudah siap.
“Beberapa waktu dulu, setahu saya pengerjaan untuk optimalisasi lahan lebak Ampukung sudah siap. Namun terkendala dengan lahan yang memang bukan milik pemkab, karena katanya harus milik Pemerintah. Jadi mendukung itu kita siap menghibahkan lahan”, ujar Ribhan.
Ia berharap upaya yang sudah dilakukan warga untuk mendukung optimalisasi lahan lebak Ampukung bisa secepatnya terealisasi.
Dalam kesempatan tersebut ia meminta Anggota DPRD Tabalong Hudianor dapat memperjuangkan dan mengawal program pembangunan yang sangat didambakan warga Ampukung.
“Mudahan Pak Hudianor bersama anggota dewan lain bisa bersama-sama memperjuangkan program optimalisasi lahan ini”, kata Ribhan.
Ia menambahkan seperti diketahui bersama, para petani di kawasan lahan lebak Ampukung selama ini selalu kelebihan air. Sehingga tidak jarang, mereka mengalami gagal tanam dan gagal panen.
“Intinya warga ingin air di lahan lebak Ampukung itu bisa dikendalikan. Entah itu dibangunkan parit atau pintu air atau apalah namanya, yang penting airnya bisa dikendalikan dan petani bisa tanam setidaknya dua kali dalam setahun”, jelas Ribhan. (din)