340 total views, 3 views today

“Kami berharap bisa membentuk masyarakat yang lebih religius dan beradab,” ujar Bupati Tabalong.
TANJUNG, Mercubenua.net – Tujuh Program Prioritas Tabalong SMaRT (Sejahtera, Maju, Religius, Terdepan) visi-misi Bupati – Wakil Bupati Tabalong, H Muhammad Noor Rifani (H Fani) dan Habib Muhammad Taufani Alkaf (Habib Taufan) salah satunya adalah Satu Desa Satu Da’i.
Program Satu Desa Satu Da’i ini merupakan upaya Pemkab Tabalong dibawah kepemimpinan H Fani – Habib Taufan untuk memastikan setiap desa di Bumi Sarabakawa akan memiliki satu orang Da’i.
Maksud dan tujuan program tersebut untuk memperkuat nilai-nilai religius dan membentuk masyarakat yang lebih beradab dan harmonis.
Melalui program Satu Desa Satu Da’i, Bupati dan Wakil Bupati Tabalong periode 2025-2030 ingin ingin memperkuat nilai-nilai religiusitas masyarakat yang dimulai dari tingkat perdesaan.
“Kami berharap bisa membentuk masyarakat yang lebih religius dan beradab,” ujar Bupati Tabalong H Fani, beberapa waktu lalu di Tanjung.
H Fani menjelaskan setiap warga yang ingin menuntut ilmu agama, misalnya ingin mengetahui persoalan seputar ilmu hukum fikih dalam Islam, nantinya bisa langsung menanyakan kepada Da’i tersebut.
Kemudian, warga juga tak perlu repot-repot mencari Da’i dari luar daerah jika ingin menggelar pengajian mingguan atau bulanan. Dari situ, kata dia, wawasan keagamaan masyarakat juga akan meningkat.
“Dengan basic ilmu agama yang kuat, kami juga mengharapkan masyarakat Tabalong, termasuk generasi mudanya, memiliki kepedulian untuk menciptakan keharmonisan di lingkungan perdesaan,” ujarnya.
Program Satu Da’i Satu Desa adalah komitmen H Fani dan Habib Taufan untuk menjalankan misi Menuju Tabalong Smart. Program itu langkah nyata dan terukur.
“Kami berkomitken untuk terus memperkuat kerukunan umat beragama dan menerapkan nilai-nilai religius dalam setiap kebijakan,” tandasnya.
Terpisah, Pemkab Tabalong melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) tengah menyiapkan beasiswa untuk calon Da’i pada setiap Desa/Kelurahan. Adapun jumlah beasiswa akan diberikan menyasar sebanyak 131 orang.
Alipansyah, Kepala Bagian Kesra Setda Tabalong merincikan calon penerima beasiswa adalah para santri setingkat aliyah. 121 dari desa dan 10 kelurahan.
“Mereka akan diberikan beasiswa penuh, mulai dari pendaftaran hingga biaya pesantren selama tiga tahun ke depan,” kata Alipansyah.
Alipansyah menjelaskan program tersebut Pemkab Tabalong telah menjalin kerja sama dengan delapan pondok pesantren yang ada di wilayah utara, tengah, dan selatan Kabupaten Tabalong.
“Nantinya, pihak pondok yang mengajukan nama santri untuk diberikan beasiswa berdasarkan potensi, minat, dan bakatnya di bidang dakwah, serta keterwakilan masing-masing desa/kelurahan,” jelasnya.
Program ini diharapkan dapat menjaga nilai-nilai agamis dan tongkat estafet regenerasi pendakwah pada setiap desa di daerah ini.
“Dengan adanya Da’i di desa, apalagi dari orang-orang desa itu sendiri, urusan keagamaan di desa akan berjalan sesuai dengan visi-misi kabupaten kita yang agamis,” ujar Alipansyah.
Lanjut Alipansyah, selain beasiswa bagi santri setingkat aliyah, Pemkab Tabalong juga sedang merancang beasiswa lanjutan bagi calon-calon Da’i tersebut. Misalnya melanjutkan studi ke luar daerah, seperti ke Gontor hingga Timur Tengah.
“Proses program ini dilakukan secara bertahap dan tidak dapat dilaksanakan langsung bagi seluruh desa/kelurahan,” tambahnya. (mer/din)