Dewan Tabalong Panggil RSUD Badaruddin Kasim

“Semua tenaga medis yang menangani pasien ini kami kumpulkan untuk mengetahui apakah kasus ini memang kejadian yang tidak diharapkan atau Malpraktek. Ini bukan Malpraktek”, tegas dr Mastur.

TANJUNG, Mercubenua.net – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabalong memanggil manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badaruddin Kasim meminta penjelasan mengenai penanganan seorang pasien dari Desa Ampukung Kecamatan Kelua. Selain manajemen RSUD Badarudin Kasim, DPRD Tabalong juga menghadirkan perwakilan pihak keluarga pasien.

Ketua Komisi I DPRD Tabalong, H Supriani mengungkapkan pemanggilan manejemen RSUD Badarudin Kasim untuk mengetahui kebenaran terhadap permasalahan yang dialami oleh seorang warga di Desa Ampukung pasca ditangani pihak rumah sakit yang dilaporkan kepada DPRD.

“Ada laporan ke DPRD, kita ingin tahu kebenarannya seperti apa. Kita duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama”, ujar Ketua Komisi I DPRD Tabalong, H Supriani didampingi Murjani dan Yuliati anggota DPRD Tabalong lainnya, saat memimpin rapat bersama manajemen RSUD Badaruddin Kasim dengan keluarga pasien, beberapa waktu lalu, di Kantor DPRD setempat.

Seperti yang disampaikan Orang Tua dan Suami dari Pasien, diketahui beberapa waktu lalu, sekitar bulan Agustus 2022 seorang warga dari Desa Ampukung yang tengah hamil dengan kandungan kurang lebih sudah memasuki usia tujuh bulan mendatangi RSUD Badaruddin Kasim untuk mendapatkan penanganan medis karena merasa seperti sudah ingin melahirkan.

Lalu beberapa hari kemudian warga tersebut melahirkan anak yang dikandunganya dalam keadaan sehat dengan berat badan 1,9 Kilogram. Namun, pasien setelah mendapatkan perawatan tersebut mengalami penurunan kesehatan hingga tidak bisa melakukan aktifitas apapun.

“Sebelumnya anak saya sehat wal afiat, anak saya memang lagi hamil 7 bulan dan ketika itu ada tanda-tanda ingin melahirkan. Tapi setelah melahirkan bayinya, anak saya mengalami penurunan kesehatan dan hingga hari ini tidak bisa berbuat apa-apa, untuk bangun dan memiringkan badan saja memerlukan bantuan orang”, ungkapnya.

Lanjut orang tua pasien, Dalam kurun beberapa hari itu, semenjak merasa ingin melahirkan hinggga melahirkan bayi pasien beberapa kali keluar masuk rumah sakit dengan gejala yang sama disertai dengan kondisi kesehatan yang tidak stabil.

Beberapa hari pasca melahirkan itu, pasien tersebut sempat diberikan penanganan dan perawatan intensif diruang ICU di RSUD Badaruddin Kasim.
Dihadapan Anggota Dewan Komisi I DPRD Tabalong, orang tua pasien berharap pihak rumah sakit bisa terus memberikan bantuan pengobatan anaknya hingga bisa pulih seperti semula. Tidak hanya itu, kepada Dewan Tabalong ia berharap dapat dicarikan solusi terbaik untuk keluarganya agar mendapat perhatian serius.

“Yang saya inginkan pihak rumah sakit bisa terus memberikan pengobatan kepada anak saya sampai sembuh dan melakukan pengobatan langsung kerumah, kita terbatas kalau harus membawa pasien kontrol ke Rumah Sakit. Termasuk bayinya yang sudah dilahirkannya agar bisa dibantu perhatiannya, ia terbaring lemah, tidak bisa apa-apa, sementara anaknya perlu ASI”, jelasnya dihadapan anggota dewan.

RSUD Bantah Malpraktek

Menanggapi permintaan orang tua pasien tersebut, RSUD Badaruddin Kasim siap memberikan pengobatan maksimal. Pasalnya, kejadian terhadap seorang warga Ampukung, pasien yang melahirkan di RSUD Badaruddin Kasim menjadi atensi khusus manajemen Rumah Sakit tersebut.

Menindaklanjuti aduan tersebut, jajaran manajemen konsen untuk mencari kronologis hal tersebut apakah terjadi malpraktek atau tidak tidak. RSUD Badaruddin Kasim menegaskan tidak ada tindakan Malpraktek terhadap pasien, seorang warga Desa Ampukung yang mengalami penurunan kesehatan pasca dirawat di rumah sakit. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Direktur RSUD Badaruddin Kasim, dr Mastur Kurniawan.

“Semua tenaga medis yang menangani pasien ini sudah kami kumpulkan untuk mengetahui apakah kasus ini memang kejadian yang tidak diharapkan atau Malpraktek. Ini bukan Malpraktek”, tegas dr Mastur.

Manajemen RSUD Badaruddin Kasim dihadapan anggota dewan Komisi I DPRD Tabalong juga menjelaskan kronologi penanganan perawatan seperti yang disampaikan orang tua pasien.

Pasien yang berusia 21 tahun hamil dengan usia kandungan 7 bulan merasa ingin melahirkan mendatangi Rumah Sakit. Pihak RSUD memberikan perawatan dan penanganan intensif mulai dari pemasangan infus dan memberikan suntikan penguat paru-paru untuk bayi yang sedang dikandungnya.

“Pasien sempat dirawat beberapa hari, karena kondisi membaik, pasien boleh pulang kerumah dan diberi obat. Kemudian pasien kembali lagi berobat ke rumah sakit dan diberikan tindakan yang sama seperti saat pertama masuk rumah sakit dan diberikan suntikan penguat paru-paru, karena kondisinya membaik kemudian pasien kembali lagi ke rumah”, ujar salah satu manejemen RSUD Badaruddin Kasim, ketika menyambung penjelasan Direktur RSUD Badaruddin Kasim.

Lanjutnya, setelah kembali kerumah pasien mengalami pendarahan dan sakit pada bagian perut hingga pinggang disertai sakit kepala kemudian kembali kerumah sakit dan secara spontan melahirkan bayi yang dikandungnya dengan usia kandungan 7 bulan.

Masih dalam perawatan usai melahirkan, beberapa hari kemudian pasien mengalami kejang-kejang dan penurunan kesadaran hingga perawatannya dipindahkan ke Ruang ICU.

Sebelum mengalami kejang-kejang pasien sempat diterapi dan dikonsulkan ke dokter jiwa karena mengarah ke Baby Blues. (Baby Blues: Sejenis Depresi ringan yang dialami oleh ibu yang baru melahirkan, red) Pasalnya pasien cuek terhadap bayinya dan ketika mau diberikan ASI ekslusif, si pasien mau mencakar bayi. Setelah itu, pasien di sarankan untuk konsul ke dokter penyakit dalam dan saraf.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, pasien dirontgen dan didapatkan kondisi akibat kekurangan oksigen yang memicu terjadinya radang pada otak yang akibatnya dapat menyebabkan ganguan atau kelemahan anggota gerak pada tubuh.

Rumah Sakit Diminta Tingkatkan Layanan

Anggota Komisi I DPRD Tabalong, Murjani mengingatkan RSUD Badarudin Kasim untuk terus memaksimalkan pelayanan dan dengan melakukan koordinasi intensif dengan Puskesmas.

Temasuk untuk menyembuhkan pasien dari Desa Ampukung tersebut, baik melalui fasilitas kesehatan yang ada atau langsung mendatangi ke kediamannya.

Senada dengan Murjani, Anggota DPRD Tabalong lainnya, dr Rusli Thamrin Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Rumah Sakit untuk melakukan berbagai terobosan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Termasuk melakukan penanganan kesehatan langsung di kediaman warga atau Home Care.

“Ibu ini menghendaki anaknya diberikan pengobatan sampai sembuh, tapi kalau selalu harus berkunjung kerumah sakit, beliau tidak bisa karena adanya keterbatasan. Rumah Sakit harus berinovasi, lakukan kunjungan dan perawatan langsung ke rumah pasien”, ujar dr Rusli.

Dihadapan Direktur RSUD Badaruddin Kasim, dr Rusli mengingatkan tenaga medis agar memahami prosedur dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

“Para petugas harus bekerja dengan ikhlas supaya permasalahan di Rumah Sakit bisa terselesaikan, kita harus bikin inovasi dan tingkatkan layanan”, pungkas dr Rusli.

Ketua Komisi I DPRD Tabalong, H Supriani menegaskan pihaknya siap menegaskan akan melakukan mengawal pengobatan pasien di Ampukung serta mengupayakan bantuan terhadap bayi pasien seperti yang diharapkan keluarga pasien. (mer/din)