Kehadiran Alat Tumbuk Purun di Habau Tunjang Hasil Pengrajin Anyaman

“Bagaimana ya, adanya alat ini ibaratnya kita seperti katak yang lama tidak ketemu air”, ujar salah satu pengarajin anyaman di Desa Habau. 

Foto: Warga gunakan Alat Penumbuk Purun di RT 6 Desa Habau.

TANJUNG, Mercubenua.net – Sebanyak dua unit Alat Penumbuk Purun di Desa Habau Kecamatan Benua Lawas telah diserah terimakan untuk digunakan masyarakat dalam keperluan kemudahan pengrajin dalam membuat anyaman.

Alat Penumbuk Purun tersebut merupakan bantuan dari pemerintah daerah Tabalong melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang telah termasuk dalam Pokir DPRD Tabalong.

Husin Anshari, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong mengharapkan bantuan tersebut bisa memberi manfaat kepada msyarakat utamanya dalam meningkatkan perekonomian.

Tidak hanya itu, Husin juga berencana akan memberikan pelatihan dan pemberdayaan kepada pengrajin anyaman purun untuk mengembangkan produk guna meningkatkan nilai jual anyaman purun.

Foto: Husin Anshari, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindusteian dan Perdagangan Tabalong dan Hj Noor Farida SE anggota DPRD Tabalong serahkan bantuan dua unit Alat Penumbuk Purun di RT 5 dan 6 Desa Habau, Kecamatan Benua Lawas

“Insyaallah nanti akan kita adakan pelatihan untuk melakukan inovasi. Jadi bukan hanya membuat tikar saja, membuat produk lain juga, misalnya membuat tas Laptop atau tas oleh-oleh”, ujar Husin dihadapan sebagian pengrajin anyaman purun di Desa Habau, Rabu (26/1/2022) kemaren saat serah terimakan Alat Tumbuk Purun.

Lebih jauh terkait, bahan baku purun di Tabalong ungkap Husin pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Badan Restorasi Gambut Provinsi Kalimantan Selatan untuk pengembangan Budidaya Purun. Termasuk melakukan penenaman purun untuk menjaga ketersedian bahan baku anyaman.

“Kalau bisa ditempat kita ditanam Purun Jenis Tikus, itu kualitasnya sangat baik. Termasuk pengembangan para pengrajin sedang kita konsultsikan dengan pihak Badan Restorasi Gambut Provinsi Kalsel”, katanya.

Untuk hasil penjualan hasil kerajinan anyaman purun, menurut Husin Pemdes setempat harus mengambil peran dengan memaksimalkan keberdaaan Bumdes Mart.

“Bumdes harus mengambil peran, harus siap mendukung pengrajin disini”, imbuh Husin.

Husin mengharapakan Desa Habau ini bisa menjadi salah satu kampung wisata yang menjadi sentra kerajinan anyaman purun.

“Kita mengharapkan Desa Habau ini menjadi kampong wisata kerajinan purun”, pungkas Husin.

Sementara salah satu pengrajin anyaman purun disana mengaku sangat bersyukur sudah dibantu pembangunan alat tersebut. 

“Bagaimana ya, adanya alat ini ibaratnya kita seperti katak yang lama tidak ketemu air”, ujar salah satu pengarajin anyaman di Desa Habau yang turut hadir dalam Syukuran dan serah terima Alat Tumbuk Purun di RT 5 Desa Habau.(din)