
“Tabalong memiliki potensi yang sudah tersedia untuk sport tourism, perlu dikembangkan lebih baik lagi dan dikelola secara professional,” tandas H Fani.
TANJUNG, Mercubenua.net – Tiru keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menarik wisatawan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong berencana mengembangkan destinasi wisata Sport Tourism.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tabalong Ir HM Noor Rifani (H Fani) usai berkoordinasi dan konsultasi pengembangan pariwisata di Kota Mataram, Sabtu lalu.
Pemkot Mataram dinilai berhasil memasukkan unsur olahraga yang menarik minat kunjungan wisatawan domestik dan luar negeri.
Sport tourism sendiri merupakan perjalanan wisata yang menggabungkan kegiatan olahraga dan rekreasi.
Melalui sport tourism itu, para wisatawan bukan sekadar melakukan perjalanan untuk berlibur saja, tetapi juga dapat, mengikuti atau menonton acara olahraga.
“Harapannya Tabalong bisa juga mengembangkan sport tourism baik yang soft ataupun yang hard,” ujar H Fani.
H Fani menyebutkan dengan kondisi geografis yang dekat dengan IKN dan stategis diantara provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, Tabalong memiliki potensi yang sudah tersedia untuk sport tourism.
Dengan keadaan tersebut, ia yakin sport tourisn akan mempercepat Tabalong sebagai destinasi wisata yang berdampak terhadap pe ingkatan perekonomian daerah.
“Tabalong memiliki potensi yang sudah tersedia untuk sport tourism, perlu dikembangkan lebih baik lagi dan dikelola secara professional,” tandas H Fani.
Disisi lain, Walikota Mataram, H Mohan Roliskana menyatakan, meski berbeda geologis, tetapi Kabupaten Tabalong dan Kota Mataram punya kesamaan visi dalam pembangunan.
Mohan menjelaskan pengelolaan pariwisata di Mataram dilakukan oleh Pokdarwis (kelompok sadar wisata) dan Pokmas yang dibentuk khusus melalui Peraturan Walikota.
Kemudian, SDM Kepariwisataan didukung Pemkot Mataram melalui pelatihan bersertifikasi dan happening tren. Seperti pelatihan tour guide, pelatihan penggunaan Medsos dan pelatihan Barista.
Lanjut Mohan mengungkapkan, pengembangan kepariwisataan di Mataram tidak mengabaikan pengembangan UMKM. Setiap destinasi wisata tersedia fasilitas tempat, toko, stand UMKM. (mer/din)
