496 total views, 2 views today
“Kami ingin UGM dapat memberikan kesempatan yang lebih luas lagi, melalui jalur afirmasi untuk mencerdaskan anak bangsa di Kabupaten Tabalong,” kata H Fani.
TANJUNG, Mercubenua.net – Melaksanakan program prioritas yaitu mencetak 1.000 sarjana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong terus melakukan penandatangan perjanjian kerjasama dengan dengan universitas-universitas ternama.
Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kemajuan bagi daerah Kabupaten Tabalong.
Terbaru, Bupati Tabalong Ir HM Noor Rifani (H Fani) kembali meneken perjanjian kerjasama dengan Univesitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (27/5/2025).
Melalui kerja sama tersebut H Fani meminta UGM bisa memberikan kesempatan yang lebih luas lagi bagi masyarakat Kabupaten Tabalong untuk mengenyam bangku kuliah di perguruan tinggi negeri ternama itu.
“Kami ingin UGM dapat memberikan kesempatan yang lebih luas lagi, melalui jalur afirmasi untuk mencerdaskan anak bangsa di Kabupaten Tabalong,” kata H Fani.
H Fani menegaskan kolaborasi dengan universitas-universitas ternama salah satunya UGM merupakan upaya mencerdaskan anak bangsa yang ada di daerah, khususnya di Tabalong.
Ia berharap kerjasama dengan UGM dapat terlaksana dan terjalin dengan baik hingga terlahir putra dan putri yang siap membangun dan memajukan daerah.
“Mahasiswa Tabalong yang sudah ada di sini (UGM), terus dilanjutkan sampai dengan selesai, dan meski ini dilakukan perjanjian kerjasama baru lagi. Juga kami inginkan dari kerjasama ini, tidak hanya kerjasama dalam hal beasiswa untuk mahasiswa utusan daerah, namun dapat ditingkakan dengan kerjasama lainnya,” katanya.
Kerjasama lainnya dimaksud Bupati Tabalong, antara lain berupa penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan riset-riset di kabupaten.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Alumni UGM, Arie Sujito menyatakan bahwasanya UGM bukan hanya milik Yogyakarta ataupun masyarakat di Pulau Jawa. Melainkan juga milik Tabalong, milik masyarakat Indonesia.
“Inisiasi kerjasama dan kesempatan yang lebih luas ini baik artinya. UGM sudah memperbesar kesempatan sebanyak minimal 25% untuk masyarakat luar Pulau Jawa dan apalagi kami merasa tidak merasa jauh dengan Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Disebutkan Arie, sejak berdiri di tahun 1949, UGM mempunyai komitmen kerakyatan. Demikian berangkat dari komitmen itu, pihaknya telah memperluas wilayah KKN yang mencakup 35 Provinsi yang ada di Indonesia.
Setahun sebanyak empat kali melakukan pelepasan ribuan mahasiswanya KKN ke daerah-daerah.
Selain dengan pemerintah daerah, UGM juga menjalin partnership dengan alumni-alumni yang ada di daerah.
Demikian pula dengan universitas negeri dan swasta daerah. (mer/din)