DPRD Tabalong dan Kemenkes RI Bahas Penguatan SDM Kesehatan dan Layanan Medis

“Kemenkes RI mengapresiasi langkah daerah untuk meningkatan pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga medis,” ungkap Helmi.

TANJUNG, Mercubenua.net – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabalong dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan audiensi, Kamis kemaren di Jakarta.

Disamping sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan, udiensi DPRD Tabalong bersama Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Kemenkes RI merupakan upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Bumi Sarabakawa.

Ketua Komisi I DPRD Tabalong H Akhmad Helmi menyampaikan salah satu yang menjadi perhatian pihaknya bersama Kemenkes RI ialah terkait penguatan SDM kesehatan di daerah.

“Kita berkoordinasi terkait penguatan SDM kesehatan di Tabalong. Tentang peningkatan SDM Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan,” ujar Akhmad Helmi kepada Mercubenua.net.

Lanjut Helmi, pihaknya juga berkoordinasi soal pemerataan distribusi kesehatan dan peningkatan kapasitas aparatur kesehatan yang ada di Kabupaten Tabalong.

Termasuk kemungkinan untuk saling berkolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam meningkatkan kompetensi SDM kesehatan yang sangat dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badaruddin Kasim seperti tenaga medis Spesialis Jantung dan Kanker.

Selain itu juga disampaikan kebutuhan akan peralatan kesehatan yang mendukung harus dipenuhi secara simultan.

Tidak hanya terhadap RSUD H Badaruddin Kasim, ungkap Helmi, pihaknya bersama Kemenkes RI juga membahas upaya peningkatan layanan kesehatan di seluruh puskesmas di Tabalong.

“Kemenkes RI mengapresiasi langkah daerah untuk meningkatan pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga medis,” ungkap Helmi.

“Mereka (Kemenkes) menilai ini sejalan untuk menyongsong Indonesia emas yang sehat,” tambahnya.

Lebih jauh Helmi mengungkapkan Kemenkes RI siap memberikan pelatihan peningkatan kompetensi SDM Kesehatan bagi tenaga medis yang ada di Tabalong.

“Kita sangat membutuhkan Dokter Jantung, Syaraf dan Kanker”, pungkas Helmi. (mer/din)