
“Artinya stunting tidak hanya dipengaruhi oleh makanan, tapi ada faktor-faktor lainnya”, beber Mawardi.
TANJUNG, Mercubenua.net – Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tabalong dalam menekan angka stunting salah satunya berkat kerja keras, dukungan dan kebersamaan seluruh pihak yang serius dalam melaksanakan Gerakan Masyarakat Dalam Upaya Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (Gempur Stunting).
Hal tersebut disampaikan H Mawardi, Wakil Bupati Tabalong dalam sambuatannya membuka Rembuk Stunting di Gedung Informasi, Selasa (27/6/2023).
“Saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong mengalami penurunan drastis dari tahun ke tahun”, kata H Mawardi.
Mawardi menjelaskan Gempur Stunting menitikberatkan pemeberdayaan masyarakat dan optimalisasi peran multi sektor dalam berpartisipasi aktif meningkatkan komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan stunting di Bumi Sarabakawa.
Meski angka stunting di Tabalong terus turun, Wabup menilai percepatan pencegahan stunting tetap masih menjadi pekerjaan besar seluruh pihak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tabalong.
“Masih ada beberapa desa yang belum tuntas. Ini pekerjaan besar kita bersama”, imbuh Wabup Tabalong.
Dalam kesempatan tersebut Mawardi mengingatkan empat faktor resiko stunting, mulai dari pola asuh, akses layanan kesehatan dan akses pangan bergizi serta akses air bersih dan sanitasi.
“Artinya stunting tidak hanya dipengaruhi oleh makanan, tapi ada faktor-faktor lainnya”, beber Mawardi.
Diketahui, berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), di Kabupaten Tabalong tahun 2019 Prevalensi stunting sebesar 17,65 persen, 2020 sebesar 11,51 persen, 2021 sebesar 8,88 persen dan 2022 sebesar 7,89 persen.
Keberhasilan tersebut, Pemkab Tabalong juga diganjar apresiasi penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kalsel karena dinilai sukses melaksanakan 8 aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2022. (mer/din)