
“Pertanian ini transformasinya sangat cepat, adapun tekhnologinya kita harus cepat beradaptasi,” tegasnya.
TANJUNG, Mercubenua.net – Tingkatkan kapasitas kelembagaan dan kawal pendampingan swasembada pangan nasional, Penyuluh Pertanian Kecamatan dan Desa menggelar Temu Tekhnis, di Aula Dandung Suchrowardi, Rabu (5/11/2025).
Wakil Bupati Tabalong, Habib Muhammad Taufani Alkaff (Habib Taufan) dalam kesempatan membuka kegiatan tersebut berharap momentum itu dapat menambah wawasan dan menyamakan persepsi penyuluh pertanian dalam mempersiapkan diri untuk mengawal program pemerintah.
“Pada prinsipnya kita sangat mendukung kegiatan pangan nasional ini agar benar-benar bisa mensejahterakan insan pertanian,” kata Habib Taufan.
Ia mensyukuri kegiatan untuk mengawal swasembada pangan nasional di Bumi Sarabakawa berlansung baik.
“Alhamdulillah, kegiatan Oplah (Optimalisasi Lahan) cetak sawah sudah bejalan dengan baik,” ucapnya.
Ia menilai saat ini sektor pertanian telah mengalami transformasi yang pesat, terutama dari segi pemanfaatan tekhnologi.
“Pertanian ini transformasinya sangat cepat, adapun tekhnologinya kita harus cepat beradaptasi,” tegasnya.
Habib Taufan meyakini dengan SDM yang unggul di sektor pertanian, upaya mencapai ketahanan pangan akan terwujud. Bukan untuk Tabalong saja, tetapi juga untuk daerah lainnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Tabalong, H Syam’ani menyampaikan dalam temu tekhnis itu, penyuluh pertanian juga diberikan pemahaman tentang penerapan modernisasi pertanian.
“Ini (temu tekhnis) kesempatan bertukar pikiran tentang strategi yang tepat, efektif dan efeisien untuk mengawal ketahanan pangan nasional,” ujar Syam’ani.
Ia menjelaskan, Pemerintah melalui Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 telah menetapkan percepatan swasembada pangan nasional.
“Ada beberapa komoditas seperti beras, jagung, gula dan garam konsumsi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan target produksi beras untuk mengawal swasembada pangan nasional di Tabalong tahun ini sudah mencapai target.
“Ditargetkan tahun 2026. Berkat perjuangan penyuluh pertanian, 2025 ini target itu sudah bisa dicapai,” ungkapnya.
“Jagung itu ditargetkan tahun 2026 harus swasembada, kita kawal dan perlu kontribusi terhadap capaian swasemda jagung ini,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tamanan Pangan dan Hortikultura (DKP2TPH) Tabalong melalui Kabid Penyuluhan, Effansyah menyampaikan penyuluh pertanian adalah ujung tombak berhasilnya sektor pertanian di Tabalong.
“Penyuluh pertanian kita ada dua, penyuluh PNS dan penyuluh Swadaya, dua-duanya ujung tombak keberhasilan pertanian di daerah kita,” tandas Effansyah. (mer/din)