
“Kartu tersebut dibagikan ke setiap posyandu di wilayah kerja Puskesmas Uren dan diisi oleh kader yang bertugas,” tambahnya.
PARINGIN, Mercubenua.net – Optimalkan pemantauan pertumbuhan gizi balita, Puskesmas Uren Kabupaten Balangan sejak 2022 lalu telah menerapkan Inovasi Kadut Gita (Kartu Data Umum Terpantau Gizi Balita).
Dalam penerapannya, Inovasi Kadut Gita sangat membantu bagi petugas maupun orang tua dalam mengetahui status gizi balita.
Pasalnya sangat mudah dipahami karena terdapat keterangan yang menunjukan terhadap balita apakah ia dengan gizi baik atau kurang, sehingga dapat dengan cepat melakukan tindak lanjut untuk mencegah stunting.
Kepala Puskesmas Uren menjelaskan diterapkan Inovasi Kadut Gita untuk memudahkan petugas dalam memantau perkambangan gizi setiap balita di wilayah kerjanya, karena sebelumnya masih banyak orang tua balita yang lupa membawa buku KMS (Kartu Menuju Sehat) ke Posyandu.
“Petugas Posyandu memang memberikan catatan di kertas untuk nanti dipindahkan sendiri oleh yang bersangkutan. Namun, ini tidak menjamin juga sampai di rumah akan langsung ditulis dalam buku KIA, belum lagi kalau ada yang hilang karena berbagai hal,” ujar Kepala Puskesmas Uren, di Paringin beberapa waktu lalu.
Kepala Puskesmas Uren mengatakan pencatatan di KIA dalam KMS sangat penting sebagai riwayat pertumbuhan anak sebelumnya tidak bisa menjadi patokan.
Catatan tersebutlah yang digunakan untuk pemantauan pertumbuhan anak sehingga dapat memantau dengan baik pertumbuhan status gizi balita.
“Disitu terdapat data pengukuran fisik anak yang meliputi berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan lainnya. Inilah yang menjadi acuan untuk memantau dengan baik pertumbuhan status gizi balita,” jelasnya.

Melalui Inovasi Kadut Gita, Puskesmas Uren menerbitkan kartu yaitu kartu data umum untuk memantau gizi balita untuk mempermudah dan mengoptimalkan pemantauan pertumbuhan gizi pada anak.
“Kartu tersebut dibagikan ke setiap posyandu di wilayah kerja Puskesmas Uren dan diisi oleh kader yang bertugas,” tambahnya.
Tidak hanya petugas, Ia mengungkapkan Inovasi Kadut Gita ternyata juga memudahkan orang tua balita dalam memantau dan memahami pertumbuhan anaknya.
Termasuk mengetahui status gizi balitanya, terkait status gizinya apakah normal atau kurang sehingga dapat dilakukan hal semestinya untuk mencegah terjadinya stunting.
Sementara, Rahmah salah satu Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Uren mengaku Inovasi Kadut Gita sangat membantu sekali bagi pihaknya dalam memantau status gizi balita di tempatnya.
“Simpel dan sangat mudah dipahami oleh ibu-ibu balita”, pungkasnya. (mer/din)